Selasa, 13 April 2010

Soft News



Anak Wayang Indonesia

Menggali kreatifitas anak dari Jogja keseluruh dunia

Yogyakarta-Begitu saya sampai di sebuah tempat yang berada di Jalan Jagalan No.65 saya membaca sebuah papan bertuliskan “Anak Wayang Indonesia”. Di tempat yang tidak terlalu luas ini saya melihat beberapa anak-anak kecil yang sedang asyik menggambar dan bermain. Selain itu disekeliling tembok terdapat salah satu tulisan “Hormatilah yang sedang berbicara”.

Begitulah sanggar Anak Wayang Indonesia, ramai dan penuh suka cita. Sanggar ini telah dibangun sejak belasan tahun lalu. Pasti anda bertanya mengapa sanggar anak ini bernama Anak Wayang Indonesia? Menurut Rossi selaku pendamping, awalnya sanggar ini bertempat di Mergangsan tepatnya di rumah salah seorang seniman wayang bernama Sukasman yang kini telah almarhum, Beliau adalah seorang pengrajin serta penggiat wayang, maka dari itu sanggar ini dinamakan anak wayang. Salah satu pendiri yang juga Pembina AWI mulanya concern terhadap anak, seperti semua yang melingkupi kegiatan anak, budaya dan kesenian. Anak-anak yang berusia 2-18 tahun, mereka mengikuti kegiatan seni tari dan gamelan serta pementasan teater yang waktu itu dilakukan secara spontan.

Saat ini AWI telah memiliki anak asuh sekitar 150 anak. Anak-anak sangat dibantu sekaligus memberikan bermacam kegiatan bermanfaat di luar sekolah dan rumahnya. AWI berharap dengan banyaknya anak yang bergabung khususnya mereka yang kurang mampu bahwa anak-anak akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mendapatkan hak-hak anak. Hak bermain, hak untuk mendapatkan perlindungan juga keceriaan. Kegiatan yang ada di AWI dibagi menurut kelompok usia, SD, SMP maupun SMA, karena kreatifitas tiap anak akan berkembang sesuai waktunya. Kegiatannya yaitu menggambar, teater, memasak, teater anak bahkan pantomime. Yang sangat membanggakan bahwa melalui pementasan teater dan pantomime di LIP (Lembaga Indonesia Perancis) mampu membawa sanggar AWI keliling Belanda.

Pertemuan mereka dengan seorang agency Festival Mundial Belanda di LIP membuat lelaki tersebut tertarik untuk mengajak AWI untuk pentas di seluruh wilayah Belanda selama 21 Hari dan diikuti 11 anak serta 4 pendamping. Mereka menampilkan teater dan pantomim. Semua akomodasi dan transportasi ditanggung pihak penyelenggara. Wah hebat sekali bukan? Selain Belanda, AWI juga pernah dibiayai oleh pengusaha-pengusaha Jogja yang diprakarsai oleh GKR. Hermas ke Korea selama 7 hari. Betapa menyenangkannya jika anak-anak dapat tekun mengasah kreatifitas dan terpenuhi segala hak-haknya sebagai anak. Anak itu harus ceria, begitulah yang diharapkan dari sanggar Anak Wayang Indonesia ini.(novia)

Nama : Novia Hadiputri
NIM : 153080235


Tidak ada komentar:

Posting Komentar